Free Hello Kitty ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Dewi Yulia Ramadani: April 2011

Sabtu, 23 April 2011

KETAHANAN NASIONAL

NAMA : DEWI YULIA RAMADANI
KELAS : 1 IDO3
NPM    : 31410917
MATA KULIAH: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN



Latar belakang
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan dan keamanan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dari dalam maupun luar negara, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Negara Indonesia sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 tidak lepas dan luput dari persoalan yang berkaitan dengan ketahanan nasional. Hal ini dikarenakan dalam perjalanan sejarah Indonesia mengalami pasang surut dalam menjaga suatu eksistensi dan kelangsungan hidup sebagai sebuah bangsa dan Negara yang merdeka dan berdaulat. Dilihat dari geopolitik dan geostrategi terdapat potensi-potensi pada bangsa Indonesia berada pada posisi yang rawan akan instabilitas nasional yang diakibatkan oleh beberapa kepentingan dari dalam maupun luar negeri. Hal tersebut akan memberikan suatu dampak bagi kehidupan bangsa dan Negara Indonesia dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang.

Asas – asas ketahanan nasional
a.     Asas kesejahtraan dan keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
b.    Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
c.     Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga

Sifat – sifat ketahanan nasional
a.     Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain
b.    Dinamis
Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
c.     Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.
d.    Konsultasi dan kerjasama
Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.
 pengaruh aspek Ketahanan Nasional dalam kehidupan
1.    Aspek Ketahanan Ideologi adalah suatu kondisi mental bangsa Indonesia yang berdasarkan atas ideologi Pancasila.
2.    Aspek Ketahanan Politik adalah politik berasal dari kata “politics” atau “policy” yang berarti berbicara politik akan mengandung makna kekuasaan atau kebijaksanaan politik bangsa Indonesia yang berdasarkan atas Pancasila dan UUD 1945 yang mampu memelihara sistem politik yang sehat dan dinamis.
3.    Aspek Ketahanan Ekonomi adalah salah satu kondisi atau aspek kehidupan perekonomian bangsa yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat dan atas demokrasi ekonomi yang berlandaskan suatu pancasila yang mampu memelihara stabilitas ekonomi. Sistem perekonomian bangsa Indonesia terdapat dalam pasal 33 UUD 1945, yang menjelaskan bahwa sistem perekonomian adalah usaha bersama dan setiap warganegara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan perekonomian untuk mensejahterakan bangsa Indonesia.
4.    Aspek Ketahanan Sosial Budaya adalah suatu kondisi sosial budaya bangsa yang dijiwai oleh kepribadian nasional berdasarkan suatu pancasila yang mengandung kemampuan menbentuk dan mengembangkan suatu kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia.
5.    Aspek Ketahanan Pertahanan dan Keamanan adalahsuatu kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesabaran membela Negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan nasional.






    SUMBER :

    Senin, 04 April 2011

    Fungsi Produksi Cobb-Douglas


    Sebelum melakukan pengukuran produktivitas pada semua sistem, terlebih dahulu harus dirumuskan secara jelas output apa saja yang diharapkan dari sistem itu dan sumber daya (input) apa saja yang akan digunakan dalam proses sistem tersebut untuk menghasilkan output.
    Salah satu model pengukuran produktivitas yang sering digunakan adalah pengukuran berdasarkan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas, yaitu suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua variabel atau lebih, variabel yang satu disebut variabel independent (Y) dan yang lain disebut variabel dependent (X).
    Cobb-Douglas itu sendiri merupakan bentuk fungsional dari fungsi produksi secara luas digunakan untuk mewakili hubungan output untuk input. Hal ini diusulkan oleh Knut Wicksell (1851-1926), dan diuji terhadap bukti statistik oleh Charles Cobb dan Paul Douglas di 1900-1928.


            Kelebihan dari fungsi produksi Cobb-Douglas:
    1. Bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas bersifat sederhana  dan mudah penerapannya.
    2. Fungsi produksi Cobb-Douglas mampu menggambarkan keadaan skala hasil (return to scale), apakah sedang meningkat, tetap atau menurun.
    3. Koefisien-koefisien fungsi produksi Cobb-Douglas secara langsung menggambarkan elastisitas produksi dari setiap input yang digunakan dan dipertimbangkan untuk dikaji dalam fungsi produksi Cobb-Douglas itu.
    4. Koefisien intersep dari fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan indeks efisiensi produksi yang secara langsung menggambarkan efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan output dari sistem produksi yang dikaji .
             Kekurangan dari fungsi produksi Cobb-Douglas:
    1. Spesifikasi variabel yang keliru akan menghasilkan elastisitas produksi yang negatif atau nilainya terlalu besar atau terlalu kecil.
    2. Kesalahan pengukuran variabel ini terletak pada validitas data, apakah data yang dipakai sudah benar, terlalu ekstrim ke atas atau sebaliknya. Kesalahan pengukuran ini akan menyebabkan besaran elastisitas menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah.
    3. Dalam praktek, faktor manajemen merupakan faktor yang juga penting untuk meningkatkan produksi, tetapi variabel ini kadang-kadang terlalu sulit diukur dan dipakai dalam variabel independent dalam pendugaan fungsi produksi Cobb-Douglas.

    Rumus fungsi produksi


    Y = AL α K β

    Keterangan :

    1.     Y = total produksi (nilai moneter semua barang yang diproduksi dalam   setahun)
    2.     L = tenaga kerja input
    3.     K = modal input
    4.     A = produktivitas faktor tota
          α dan β adalah elastisitas output dari tenaga kerja dan modal, masing-masing. Nilai-nilai konstan ditentukan oleh teknologi yang tersedia.
    Bentuk umum fungsi produksi Cobb-Douglas adalah:


    Q = δ.I α

                                                  
              Keterangan:
                      Q = Output
    I = Jenis input yang digunakan dalam proses produksi dan dipertimbangkan untuk dikaji
    δ = indeks efisiensi penggunaan input dalam menghasilkanoutput 
    α = elastisitas produksi dari input yang digunakan

    Berdasarkan persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas, terdapat tiga situasi yang mungkin dalam tingkat pengembalian terhadap skala .
    1.     Jika kenaikan yang proporsional dalam semua input sama dengan kenaikan yang proporsional dalam output (εp = 1), maka tingkat pengembalian terhadap skala konstan (constant returns to scale).
    2.     Jika kenaikan yang proporsional dalam output kemungkinan lebih besar daripada kenaikan dalam input (εp > 1), maka tingkat pengembalian terhadap skala meningkat (increasing returns to scale).
    3.     Jika kenaikan output lebih kecil dari proporsi kenaikan input (εp < 1), maka tingkat pengembalian terhadap skala menurun (decreasing returns to scale).