Free Hello Kitty ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Dewi Yulia Ramadani: Januari 2014

Minggu, 05 Januari 2014

PERENCANAAN ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN





Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Perencanaan Organisasional memiliki dua maksud yaitu perlindungan dan kesepakatan (Protective dan Affirmative). Maksud Protektif adalah meminimalisir resiko dengan mengurangi ketidak-pastian disekitar kondisi Bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajemen yang berhubungan. Tujuan Affirmatif adalah membentuk usaha terkoordinasi didalam sebuah organisasi. Tanpa adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya keidak efisienan. Akan tetapi tujuan mendasar dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Koontz, O’Donnel menyatakan bahwa maksud perencanaan adalah “untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan “. Tujuan lain dari perencanaan berkisar pada maksud mendasar ini.

SISTEM PRODUKSI LANJUT



Sistem adalah satu kumpulan komponen yang saling berintegrasi untuk menjalankan suatu aktivitas atau suatu proses yang dimulai dari input sampai output, input dalam hal ini meliputi bahan baku yang nantinya akan mengalami proses produksi sehingga akan menghasilkan suatu output berupa produk jadi. Produksi adalah suatu kegiatan yang mengolah bahan baku atau bahan belum jadi menjadi barang jadi. Jadi Sistem Produksi adalah suatu gabungan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan.

Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu.Untuk mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang.Hal ini agar tidak adanya persediaan di gudang.  Produsi JIT adalah suatu sistem dimana tiap komponen dalam jalur produksi menghasilkan secepatnya saat diperlukan dalam langkah selanjutnya dalam jalur produksi. Perusahaan harus memproduksi barang sesuai dengan jumlah pesanan agar tidak adanya persediaan.Pada system JIT perusahaan harus meningkatkan kualitasnya agar dapat bersaing dengan perusahaan yang lain. Untuk perusahaan harus memperhatikan kualitas mutunya. Dalam pengiriman barang dalam JIT harus tepat waktu, sesuai dengan jumlah pesanan dan dengan kualitas yang bermutu tinggi.

Siklus produksi merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa aktivitas-aktivitas produksi dalam memproduksi suatu barang seperti Perancangan Produk,Perencanaan dan Penjadwalan,Operasi Produksi,dan Akuntansi Biaya. Dalam siklus produksi ini ada tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi serta transaksi dan peristiwa yang terkain dalam proses produksi. Siklus Produksi ini juga merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk. Berikut ini aktifitas-aktifitas dalam siklus produksi.

Sabtu, 04 Januari 2014

KEWIRAUSAHAAN


Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapai.

Kewirausahaan Secara etimologi asalnya yaitu dari dua kata yakni Wira dan juga Usaha. Definisi dari Wira yaitu manusia yang unggul, berwatak yang agung, pahlawan, pejuang, memiliki budi yang luhur, dan juga gagah berani. Dan usaha adalah bekerja dan berbuat sesuatu. Usaha juga dapat diartikan sebagai perbuatan untuk amal. Menurut Joseph Schumpeter (1934) Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:

a.     Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,

b.     Memperkenalkan metoda produksi baru,

c.      Membuka pasar yang baru (new market),

d.     Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau

e. Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan. wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.


Tiga jenis perilaku dalam kewirausahaan:

a.        Memiliki Kreatifitas Tinggi

b.       Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi

c.       Diterimanya resiko dan kegagalan.

d.      Kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.


Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :

a.     Keinginan untuk berprestasi

b.     Keinginan untuk bertanggung jawab

c.       Preferensi kepada resiko-resiko menengah

d.     Persepsi kepada kemungkinan berhasil

e.      Rangsangan oleh umpan balik

f.       Aktivitas energik

g.     Orientasi ke masa depan

h.     Keterampilan dalam pengorganisasian

i.       Sikap terhadap uang


Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi adalah sebagai berikut:

a.        Kemampuan inovatif

b.      Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)

c.        Keinginan untuk berprestasi

d.      Kemampuan perencanaan realistis

e.       Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan

f.       Obyektivitas

g.      Tanggung jawab pribadi

h.      Kemampuan beradaptasi

i.        Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator



Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu:

1.     Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)

n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.

2.     Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)

Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.

3.     Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)

Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.



Sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru yaitu:

1.      kebutuhan akan sumber penemuan

2.      Hobi atau kesenangan pribadi

3.      Mengamati kecendrungan-kecendrungan

4.      Mengamati keurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada

5.      Kegunaan lain dari barang-barang biasa

6.      Pemanfaatan produk dari perusahaan lain.



Berikut ini merupakan unsur-unsur analisa pulang pokok,antara lain

1.     Biaya tetap

2.     Biaya variabel

3.     Biaya total

4.     Pendapatan total

5.     Keuntungan

6.     Kerugian

7.     Titik pulang pokok.



Berikut ini bentuk-bentuk kepemilikan usaha, yaitu:

1.    Kepemilikan perseorangan yaitu dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang, sehingga laba yang diterima tidak perlu dibagi-bagi.

2. Kepemilikan kongsi yaitu dimiliki dan dijalankan oleh 2 orang atau lebih, kepemilikan bersama atas harta, umur perusahaan terbatas, adanya pembagian laba

3.  Perusahaan perseroan yaitu perusahaan yang memiliki badan hukum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimilikinya, kepemilikan perusahaan dapat berpindah tangan, eksistensi relatif stabil.



Berikut ini merupakn langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia yaitu:

1.     Perekrutan karyawan

Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.

2.     Seleksi calon karyawan

Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.

3.     Pelatihan karyawan

Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.

4.     Penilaian hasil kerja

Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.



Seleksi pada kenyataannya merupakan proses yang kompleks di mana langkah satu dengan lainnya saling berkaitan. Menurut Handoko (1994) terdapat tujuh langkah dalam prosedur seleks yang biasa digunakan. Bagi pelamar yang berasal dari suplai internal, kadang-kadang tidak perlu melalui beberapa langkah, seperti penerimaan pendahuluan, pemeriksaan referensi atau evaluasi medis (kesehatan). Bagi pelamar eksternal, langkah-langkah seleksi yang harus diikuti adalah sebagai berikut :

1.     Tahap 1. Penerimaan Pendahuluan

2.     Tahap 2. Tes-Tes Penerimaan

3.     Tahap 3. Wawancara Seleksi

4.     Tahap 4. Pemeriksaan Referensi

5.     Tahap 5. Evaluasi Medis (Tes Kesehatan)

6.     Tahap 6. Wawancara Oleh Penyelia (supervisor)

7.     Tahap 7. Keputusan Penerimaan






Sumber :


http://www.bestektur.com
http://ilmuakuntansi.web.id
http://hasthojn.blogspot.com