Free Hello Kitty ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Dewi Yulia Ramadani: SISTEM PRODUKSI LANJUT

Minggu, 05 Januari 2014

SISTEM PRODUKSI LANJUT



Sistem adalah satu kumpulan komponen yang saling berintegrasi untuk menjalankan suatu aktivitas atau suatu proses yang dimulai dari input sampai output, input dalam hal ini meliputi bahan baku yang nantinya akan mengalami proses produksi sehingga akan menghasilkan suatu output berupa produk jadi. Produksi adalah suatu kegiatan yang mengolah bahan baku atau bahan belum jadi menjadi barang jadi. Jadi Sistem Produksi adalah suatu gabungan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan.

Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu.Untuk mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang.Hal ini agar tidak adanya persediaan di gudang.  Produsi JIT adalah suatu sistem dimana tiap komponen dalam jalur produksi menghasilkan secepatnya saat diperlukan dalam langkah selanjutnya dalam jalur produksi. Perusahaan harus memproduksi barang sesuai dengan jumlah pesanan agar tidak adanya persediaan.Pada system JIT perusahaan harus meningkatkan kualitasnya agar dapat bersaing dengan perusahaan yang lain. Untuk perusahaan harus memperhatikan kualitas mutunya. Dalam pengiriman barang dalam JIT harus tepat waktu, sesuai dengan jumlah pesanan dan dengan kualitas yang bermutu tinggi.

Siklus produksi merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa aktivitas-aktivitas produksi dalam memproduksi suatu barang seperti Perancangan Produk,Perencanaan dan Penjadwalan,Operasi Produksi,dan Akuntansi Biaya. Dalam siklus produksi ini ada tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi serta transaksi dan peristiwa yang terkain dalam proses produksi. Siklus Produksi ini juga merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk. Berikut ini aktifitas-aktifitas dalam siklus produksi.

1.      Design Produk

Mendesain produk yang memenuhi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, fungsi, dan meminimalkan biaya produksi. Aktivitas ini menciptakan dua dokumen utama:

a.       Daftar bahan baku (BOM)

b.       Daftar operasi (Routing)

c.       Daftar bahan baku(BOM)yang menyebutkan nomor bahan baku,deskripsi,serta jumlah masing-masing komponen bahan baku yang digunakan dalam unit produk jadi.

d.      Daftar operas(routing) yang menyebutkan kebutuhan tenaga kerja dan mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut.daftar operasi kadang kala disebutkan lembar pergerakan karena menunjukan bagaimana sebuah produk bergerak disepanjang pabrik,menyebutkan apa yang dilakukan di setiap langkah dan berapa banyak waktu yang dibutuhkan oleh aktifitas tersebut.

2.      Perencanaan dan penjadwalan

Tujuan langkah ini yaitu menegembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi. Dua metode perancanan produksi yang umum yaitu:

a.       perencanaan sumber daya produksi(manufacturing resource planning=MRP-II).

MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan. Sistem MPR-II sering disebut push manufacturing,karena barang diproduksi sebagai ekspektasi atas permintaan pelanggan

b.       sistem produksi just in time

just int time adalah meminimalkan atau meniadakan bahan baku barang dalam proses dan baran jadi. JIT sering disebut pull manufacturing karena barang diproduksi sebagai permintaan pelanggan. Secara teoritis sistem JIT hanya berproduksi sebagai tangapan atas pesanan pelanggan. Dalam prakteknya kebanyakan sistem produksi JIT mengembangkan rencana produksi jangka pendek.Dokumen,formulir dan produksi.

c.       Jadwal induk produksi(Master produksi schedule-MPS)

MPS menspesifikasikan seberapa banyak produk yang akan diproduksi selama periode perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan. Informasi mengenai pesanan pelanggan,prediksi penjualan dan tingkat persediaan barang jadi digunakan untuk menetapkan tingkat produksi.

d.      Permintaan bahan baku

Permintaan bahan baku mengsahkan pengeluaran jumah bahan baku yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik,tempat bahan tersebut dibutuhkan. Dokumen ini berisi no produksi perintah,tanggal pembuatan,dan berdasarkan pada daftar bahan baku yang dibutuhkan. Perpindahan sekanjutnya dari bahan bakua disepanjang pabrik akan didokumentasikan dalam kartu perpindahan.

e.       kartu perpindahan

Kartu perpindahan merupakan hal yang mengidentifikasi bagian-bagian yang dipindahkan lokasi perpindahannya, serta waktu perpindahan.

3.      Operasi produksi

Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi actual dari produk. Cara aktifitas ini dicapai sangat berbeda dengan di berbagai perusahan. Perbedaan tersebut berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan tingkat otomatisasi yang digunakan digunakan dalam proses produksi. Hal ini Berkaitan dengan TI yang dipakai. Penggunakan berbagai bentuk TI dalam proses produksi,contoh Robot dan mesin yang dikendalikan Oleh Komputer disebut sebagai Computer integrated manufacturing(CIM). CIM dapat secara signifikan mengurangi biaya produksi.

4.       Akuntasnsi Biaya

a.       tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya yaitu:

1.      Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi

2.       Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.

3.      Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.

b.      dua jenis sistem akuntansi biaya yaitu

1.      Harga pokok pesanan

2.        Harga pokok proses

Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya ke batch produksi tertentu,  atau pekerjaan tertentu. Perhitungan biaya proses membebankan biaya ke setiap proses, dan kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi. Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi metode yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan data.

Sistem produksi mempunyai masukan yang dapat berupa, bahan baku, komponen atau bagian dari produk, barang setengah jadi, formulir-formulir, para pemesan atau langganan dari para pasien. Keluaran dari sistem produksi dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi, bahan-bahan kimia, pelayanan kepada pembeli dan pasien, formulir-formulir yang telah selesai diisi dan diproses. Sistem produksi yang sering dipergunakan dapat dibedakan atas 3 macam yaitu:

a.        Proses produksi yang kontinue (continuous process) – dimana peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan kegiatan atau routing dalam menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam proses telah distandardisir.

b.      Proses produksi yang terputus-putus (intermitten process) – dimana kegiatan produksi dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan produk yang dikerjakan, sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur yang dapat bersifat lebih luwes ( flexible ) untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan berbagai produk dan berbagai ukuran.

c.       Proses produksi yang bersifat proyek – dimana kegiatan produksi dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda-beda, sehingga peralatan produksi yang digunakan ditempatkan di tempat atau lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan dan pada saat yang direncanakan.
Dalam sistem JIT menerapkan untuk membeli barang hanya dalam kuantitas yang dibutuhkan saja. Untuk itu perusahaan harus mengikat kontrak panjang kepada pemasok agar bersedia mengirimkan barang yang kita pesan sesering mungkin. Hal ini agar tidak adanya persediaan di gudang.



Sumber ; www.google.com 
               http://id.wikipedia.org/wiki/Just_In_Time
               http://tkristyana.mhs.uksw.edu
               http://hermanfitris.blogspot.com 
               www.icon-packs.com

          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar